Proyek Drainase dan Tembok Penahan Tanah (TPT) Desa Sukaharja Jadi Sorotan Aktivis
Borneo.News, Lebak | Proyek Drainase dan Tembok Penahan Tanah (TPT) Desa Sukaharja Jadi Sorotan Aktivis
Pelaksanaan pembangunan Drainase dan Tembok Penahan Tanah di Desa Sukaharja Kecamatan Cikulur Kabupaten Lebak, mendapat perhatian dari rekan Kontrol Sosial.
Pasalnya dalam pelaksanaan program tersebut, tidak terlihat adanya Papan Proyek di sekitar area.
Sebagai sarana informasi publik yang dapat memberikan Informasi kepada masyarakat setempat, tentang besaran anggaran, volume pekerjaan, siapa pelaksananya dan dari mana sumber anggaranya.
Berita tentang tidak adanya papan Informasi ini, datang dari salah seorang warga sekitar.
Selanjutnya media coba Cross cek ke Tempat Kejadian Perkara (TKP),dan benar saja keberadaan Papan proyek tidak ditemukan, media hanya bisa menjumpai masyarakat/ warga yang sedang bekerja. Senin 15-7-2024.
Papan Infomasi" diduga tidak dipasang oleh Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Desa Sukaharja.
Padahal papan informasi tersebut merupakan bentuk transparansi kepada masyarakat, agar turut mengawasi jalanya pembangunan.
Namun yang terjadi malah sebaliknya warga dibuat tidak tau menahu tentang pembangunan yang sedang dilaksanakan.
Hal ini mendapatkan atensi dari Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Aspirasi Rakyat Bersatu (ARB) Kabupaten Lebak, Andi Ambrilah.
Dalam keteranganya, Andi menyayangkan dengan langkah yang ditempuh oleh Pemerintah Desa Sukaharja, disinyalir ada yang disembunyikan dalam pembangunan tersebut.
Karena keterbukaan itu perlu dikedepankan,
sesuai Undang Undang nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) dan Peraturan Presiden (Perpres) nomor 70 tahun 2012.
Pentingnya memasang papan proyek disetiap pekerjaan yang menggunakan uang negara.
Dan merupakan keharusan yang tak boleh lalai serta wajib hukumnya. Tandasnya.
Ketua DPD Sukaharja, Miftah. Selaku pengawas Internal Desa, mengatakan pada media, bila pekerjaan ini merupakan program Ketahanan Pangan (Ketapang) yang bersumber dari anggaran Dana Desa (DD) tahun 2024.
Dirinya mengaku sudah menegur Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) agar segera memasang papan proyek.
Karena Miftah berharap setiap program yang dilaksanakan Desa Sukaharja, dapat berjalan lancar dan kondusif tanpa tendensi,
Terutama memudahkan Lembaga Sosial Kontrol dan Wartawan dalam menganalisa pembangunan yang sedang dilaksanakan Desanya.
Sementara Kepala Desa Sukaharja, Ujang. Sulit dihubungi karena hand pon nya selalu dalam keadaan mail box.
Kemudian media coba menghubungi Sekdes Desa Sukaharja, Ukar.
Via WhatsApp, untuk mempertanyakan, mengapa tidak memasang papan Informasi, namun lagi lagi hingga berita ini terbit, Ukar tak memberikan respon apapun, padahal terlihat sudah contreng dua pertanda bila Wa telah dibaca.
Welly