Lapas Narkotika Gunung Sindur Terima Studi Mahasiswa UI, Begini Tujuannya
Borneo.news BOGOR - Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Jabar, Kusnali, didampingi Kalapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur, Dedy Cahyadi menerima kunjungan studi lapangan mahasiswa Universitas Indonesia (UI). Perwakilan Mahasiswa UI tersebut dipimpin langsung oleh Guru Besar FISIP UI, Professor Adrianus Meliala, Kamis (30/11).
Setibanya di Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur rombongan mahasiswa dibuat perkelompok, setiap kelompok dipandu oleh satu orang mentor dari petugas Lapas, untuk melakukan studi lapangan dan wawancara dengan warga binaan Lapas Narkotika Gunung Sindur.
Kadivpas Kanwil Kemenkumham Jabar, Kusnali mengucapkan terima kasih atas kunjungan studi lapangan ini, semoga dapat bermanfaat bagi para mahasiswa UI dalam menempuh studi.
"Semoga para mahasiswa bisa mendapatkan pemahaman yang utuh terkait layanan pemasyarakatan yang diberikan oleh Lapas Narkotika Gunung Sindur kepada warga binaan," kata Kusnali.
Kusnali berharap, hal-hal positif yang sudah diperoleh dari kunjungan studi di Lapas Narkotika Gunung Sindur ini, kiranya mahasiswa dapat diseberluaskan pada khalayak masyarakat.
"Namun tidak menutup kemungkinan, apabila terdapat hal-hal yang masih kurang, kiranya menjadi masukan positif bagi institusi kami untuk melakukan perbaikan," ucap Kusnali.
Sementara itu Guru Besar FISIP UI, Professor Adrianus Meliala, mengucapkan terima kasih atas sambutan yang luar biasa dari Kadivpas Kemenkumham Jabar beserta jajaran Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur. Sehingga mahasiswa UI yang sedang menempuh mata kuliah Psikologi Kriminal pada Program Studi Sarjana Departemen Kriminologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI), mata kuliah Sosiologi Kepenjaraan Indonesia pada Program Studi Magister Departemen Kriminologi FISIP UI dapat melakukan studi lapangan dan wawancara langsung dengan para warga binaan.
"Mahasiswa Psikologi Kriminal sebanyak 25 orang, dengan tujuan mengetahui lebih dalam karakter atau tipologi WBP selaku pelaku kejahatan, mengenali karakter dan dinamika psikologi karakter WBP seiring berjalannya penghukuman," beber Adrianus.
Dikatakan Adrianus, untuk Mahasiswa dari Mata Kuliah Sosiologi Kepenjaraan Indonesia ada sebanyak 19 orang. Mereka bertujuan untuk mengetahui lebih dalam lapas sebagai bagian dari sistem koreksi di Indonesia yang berada dalam ekosistem birokrasi.
"didukung oleh kebijakan, infrastruktur, anggaran, SDM dan tata-kelola," tutur Adrianus.
Sementara itu Kepala Lapas Narkotika Gunung Sindur, Dedy Cahyadi, yang merupakan alumni program Megister Universitas Indonesia juga mengucapkan terima kasih kepada Professor Adrianus Meliala bersama rombongan mahasiswa UI. Dedy juga menyampaikan paparan sekilas pandang profil Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur.
"kiranya kunjungan ini dapat bermanfaat dan pengalaman bagi mahasiswa UI dalam menempuh studi yang kemudian dapat diamalkan dalam praktek kehidupan sehari-hari," tutup Dedy. (Red)