Lapas Narkotika Gunung Sindur Gelar PKS dengan Berbagai Stakeholder
Borneo.news BOGOR - Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur melaksanakan Penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan berbagai stakeholder atau para mitra pembinaan. Kegiatan tersebut bertempat di Aula Gedung I, Selasa (30/01).
Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur Dedy Cahyadi mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya atas kehadiran para pihak stakeholder dan para mitra pembinaan dalam rangka pelaksanaan penandatanganan perjanjian kerjasama (PKS) ini.
"Apresiasi dan ucapan terimakasih yang setinggi-tingginya kepada para stakeholder dan Mitra yang dengan senang hati memberikan pelayanan, pengabdian dan kebermanfaaat bagi sesama manusia khususnya Warga binaan Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur," kata Dedy Cahyadi, Selasa (30/1/2024)
Penandatanganan perjanjian ini menandai langkah penting dalam memperkuat kolaborasi serta sinergisitas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur. Kegiatan itu dalam rangka pembinaan kepribadian dan kemandirian warga binaan maupun sarana dan prasarana penunjangnya, demi suksesnya pelaksanaan Sistem Pemasyarakatan Modern.
“Perjanjian kerjasama sama ini, merupakan tindak lanjut dari atensi pemerintah dalam hal ini Kementerian Hukum dan HAM RI khususnya Ditjen Pemasyarakatan, yaitu sebagai upaya pulihnya kesatuan hubungan hidup, penghidupan dan kehidupan warga binaan (registrasi sosial), menjadi insan yang lebih baik dan bermanfaat bagi sesama dan ikut serta dalam pembangunan, " ujarnya Dedy.
Selain pembinaan kepribadian, Pihak Lapas Narkotika Gunung Sindur juga terus berupaya para warga binaan memiliki bekal keterampilan kemandirian melalui dibentuknya Laboratorium UMKM di Lapas Narkotika Gunung Sindur.
"Melalui laboratorium UMKM inilah, segala potensi keterampilan kemandirian yang dimiliki oleh warga binaan dapat dikembangkan dan sekaligus menjadi wadah warga binaan setelah selesai menjalani pidana dalam bidang UMKM, " harapan Dedy.
Besar harapan kami kepada para Mitra untuk terus Perkuat sinergi yang semakin PASTI dan BerAKHLAK untuk kinerja kami Lapas Narkotika Gunung Sindur yang berdampak, pungkasnya.
Acara dihadiri oleh 33 Mitra dan Stakeholder yaitu MUI Kecamatan Gunung Sindur, LPM Dompet Dhuafa, Mualaf Center Indonesia, Yayasan Niru Nabi, Yayasan Pondok Pesantren Darut Tafsir Al-Husaini, Yayasan Al Istiqomah, Pondok Pesantren Darul Qur'an Mulia, Yayasan Sukacita Kudus Indonesia, Love From Heaven Ministry, Yayasan Kidung Agung, Yayasan Kasih Imanuel Nyata, Yayasan Berkat Efesus Sejahtera (YABES) Ministry, Salt And Light Community (SLC) Ministry/Yayasan Reinhardt Muara, Kelompok Kerja Pelayan Lembaga Pemasyarakatan Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (POKJA PLP PGI), Mercusuar Ministry, Mapan Ministry, Komisi Sahabat Lapas Keuskupan Bogor, Holy Mobile Ministry, GPDI Shalom Bintaro, Gereja Reformed Injili Indonesia Bsd, GPKAI Prumpung, Gereja Bethel Iindonesia WTC Serpong, Gereja Bethel Indonesia Mekarsari, Galilee Church, Full Gospel Business Men's Fellowship International (FGBMFI), Diaspora Ministry, Canaan Project Ministry, Gereja Advent Bintaro, GPIB Jemaat Karunia, Mitra Limbah Medis PT. Jayakarta Niaga Bhakti, PT. Fajar Basthi, Posbakumadin Cibinong dan Tomy Lawfirm & Partner.