Lapas Kediri Gelar Rapat Evaluasi Pelatihan Produksi Tempe dan Pembuatan Olahan Makanan Berbahan Baku Tempe Bagi WBP
borneonews, KEDIRI - Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kediri Kanwil Kemenkumham Jawa Timur melalui tim panitia pelatihan kemandirian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) menggelar rapat evaluasi terkait pelatihan kemandirian produksi tempe dan pembuatan olahan makanan berbahan baku tempe yang bekerjasama dengan PT Bala Aditi Pakuaty di ruangan Aula Lembaga Pemasyarakan Kelas IIA kediri. Sabtu, (6/4/2024)
Kegiatan Rapat evaluasi pelatihan kemandirian bagi WBP ini dipimpin langsung oleh Plt. Kepala Lapas Kelas IIA Kediri, Budi Ruswanto diikuti oleh seluruh tim panitia pelatihan kemandirian bagi WBP.
Kemudian turut hadir juga CEO PT Bala aditi Pakuaty, Bachtiar Widhi Utama sebagai pihak yang menjalin kerjasama serta di ikuti oleh 20 orang WBP yang menjadi peserta pelatihan kemandirian. Selain itu ada juga Kasi Giatja, Denie Kamiswara selaku Ketua Panitia Pelatihan Kemandirian.
Dalam paparannya Ketua Panitia Pelatihan Kemandirian mengungkapkan, tujuan diadakannya rapat evaluasi pelatihan kemandirian ini yaitu peserta pelatihan benar-benar memahami materi pelatihan yang telah diberikan oleh instruktur.
"Dengan seperti ini keterampilan WBP bisa meningkat dan semoga bermanfaat untuk bekal di kemudian hari kembali kepada masyarakat," ungkap Kasie Giatja Dani Kamiswara.
Selanjutnya setelah rapat evaluasi pelatihan produksi tempe dan pembuatan olahan makanan berbahan baku tempe, tim panitia dan instruktur memberikan apresiasi kepada peserta terbaik dengan menyerahkan sertifikat pelatihan secara simbolis, yang diserahkan langsung oleh Plt. Kepala Lapas Kelas II Kediri Budi Ruswanto kepada dua orang peserta terbaik.
Dalam sambutannya Budi Ruswanto menyampaikan, pelatihan kemandirian bersertifikat ini bertujuan untuk mengembangkan life skill kepada WBP, agar menjadi bekal ilmu yang bermanfaat setelah mereka selesai menjalani masa pidana dan siap terjun kembali ke kehidupan sosial mereka di tengah tengah masyarakat nantinya.
"Sesuai dengan arahan Kakanwil Kemenkumham Jatim Heni Yuwono, penyelenggaraan pembinaan kemandirian didalam Lapas bertujuan untuk mengoptimalkan seluruh kemampuan warga binaan dan membuka peluang partisipasi serta edukasi bagi warga binaan lain sehingga terbangun produk pembinaan kemandirian yang menghasilkan citra positif penyelenggaraan sistem pemasyarakatan," pungkasnya.