Komisi II DPR RI Bicara Kesejahteraan Untuk ASN
Borneo.news Jakarta - Anggota Komisi II DPR RI Difriadi merasa sangat prihatin melihat tingkat kesejahteraan para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tergolong dalam Mayarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Kata Difriadi, ada sebanyak 400 ribu ASN, PNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) masuk dalam kategori masyarakat berpenghasilan rendah.
Kondisi tersebut menurut Difriadi harus di waspadai. Karena, kata Difriadi dapat menimbukan kerawanan. Sehingga, para ASN akan mencari penghasilan tambahan yang akan menyimpang dari aturan.
"Ini juga berbahaya kalau berpenghasilan rendah, bisa mengambil jalan pintas cari duit di luar pendapatan mereka, ini yang kebanyakan malpraktek administrasi ini yang harus di waspadai," kata Difriadi Kepada media, Jumat (26/1/2024).
Menurut Difriadi, para ASN memang seharusnya di berikan penghasilan yang memadai. Tujuanya agar mereka tidak lagi mencari pendapatan lain yang nantinya akan dapat merugikan masyarakat.
"Memang harus di berikan penghasilan yang memadai. Sehingga budaya mencari penghasilan sampingan itu di nihilkan. Jadi harus membangun budaya pendapatan pendapatan yang sah cukup memadai untuk mereka hidup," tegas Politisi dari Fraksi Partai Gerindra tersebut.
Meskipun masuk dalam kategori MBR. Namun menurut Difri minat untuk jadi ASN hingga saat ini masih sangat tinggi,ini di karena sektor pendapatan di luar ASN masih belum dapat menjanjikan.
"Tapi minat masyarakat tinggi untuk jadi ASN,di satu sisi berpenghasilan rendah,harus ada solusi agar penghasilannya cukup baik.Namun sektor lain yang bukan ASN harus tumbuh,sehingga minat untuk jadi ASN dapat berkurang," imbuh Difri.
Lebih lanjut Difri berharap pemerintah juga dapat meningkatkan pembangunan sektor di luar ASN agar masyarakat lebih mudah memperoleh penghasil.
"Jadi harus ada kebijakan macro untuk meningkatkan pendapatan masyarakat di sektor lain,sehingga untuk jadi ASN berkurang,"pungkas Difri. (Jum)