Kapolda Lampung Apresiasi Insan Pers Edukasi Masyarakat Jaga Kamtibmas
Borneo.news LAMPUNG - Kapolda lampung Irjen Pol Helmy Santika mengapresiasi insan pers kerena ikut membantu Polri melalui literasi dan konten edukatif yang mendorong kesadaran masyarakat dalam memelihara keamanan dan ketertiban.
"Yang terpenting hubungan kemitraan antara Polri dan pers ini terus dipertahankan, serta menjaga ketertiban masyarakat itu adalah tugas dan tanggung jawab kita bersama" ujarnya saat bersilaturahmi dengan awak media di Mako Batalyon A Pelopor Satbrimob Polda lampung, Rabu (27/12/2023) malam.
Kapolda mengatakan media massa, seperti surat kabar, televisi, radio, internet ditambah media sosial adalah media informasi yang memberikan akses luas dan cepat mengenai kondisi terkini di masyarakat.
Saat ini, lanjut Hekmy, masyarakat pun memiliki kemampuan mendapatkan informasi dari berbagai sumber berbeda, baik secara langsung maupun opini sendiri dengan apa yang dikenal sebagai media sosial atau medsos.
Selain sifatnya mainstream, medsos memiliki peran penting dalam menjaga kamtibmas di wilayahnya, khususnya Provinsi Lampung. "Peran media itu strategis. Jika dulu Trias Politika mungkin sekarang empat atau lima. Salah satunya ya media, diharapkan media tampil sebagai penyeimbang," katanya.
Helmy melanjutkan, hubungan antara Polri dan media adalah saling membutuhkan. "Media butuh Polri, Polri butuh media. Polri butuh media karena Polri butuh masyarakat tahu Polri bekerja yaitu dengan bantuan media dan media butuh Polri. Seperti Never Ending Story, "ujarnya.
Dia mengapresiasi para jurnalis karena konsisten membangun citra positif Polri. "Saya juga berterima kasih karena rekan-rekan wartawan telah membantu membangun citra positif Polri di masyarakat dengan mengapresiasi kinerja Polri. Tentunya ini menjadi pemicu bagi Polri untuk bekerja lebih baik," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Kapolda berharap media memberikan narasi atau berita yang bersifat edukasi kepada masyarakat. Sebagai contoh, tutur Helmy, pada sebuah pemberitaan kecelakaan lalu lintas misalnya umumnya wartawan memberitakan apa yang terjadi secara gamblang.
Namun, sisi si pengendara tidak menggunakan helm, pelaku tabrakan belum berusia dewasa, terjadi karena melanggar rambu, terkadang tidak muncul.
Dia berharap, ke depan peristiwa yang dilaporkan hendaknya memiliki kedalaman edukasi, hingganya memberikan kesadaran akan pentingnya memenuhi syarat berkendaraan.
"Di situlah manfaat sebuah berita dirasakan. Dan muncul pentingnya memahami aturan dan perundang-undangan dalam berlalu lintas," ujar Helmy.