Kampanye MP - AW  di Kampung Maluang Gunung Tabur, Teriakan "Menyala Abangku" Terus Menggema

Borneo.news BERAU - Kampanye pasangan calon (paslon) Bupati Berau nomor 1, Madri Pani - Agus Wahyudi (MP - AW) dihadiri ribuan masyarakat yang datang memadati lapangan sepak bola Kampung Maluang, Kecamatan Gunung Tabur pada Kamis (10/10/2024).

Teriakan “Menyala abangku” terus menggema saat sosok calon bupati dan wakil bupati MP - AW itu menyapa warga. Masyarakat antusias ingin mengobrol dan mendengarkan program-program unggulan yang disampaikan oleh Madri Pani maupun Agus Wahyudi.

Pasalnya, ada 24 program unggulan yang pro rakyat, diaminkan masyarakat. Karena keluhan warga selama ini, masuk dalam program tersebut. Seperti pendidikan gratis, perkebunan, pertanian, kredit UMKM hingga BPJS Kesehatan.

Menurut Madri Pani, Berau punya banyak uang di salah satunya bank di Berau.Hanya saja sampai saat ini masih diendapkan.
Padahal per tahun menurutnya, keuntungan yang didapat mencapai Rp 18 hingga Rp 20 miliar.

"Hal ini harusnya bisa digunakan untuk memberikan pinjaman kepada masyarakat tanpa jaminan. Itu uang rakyat. Kenapa rakyat mau pakai dipersulit,” ujarnya.

Dengan adanya pinjaman modal itu, menurut Madri tujuan utamanya yakni memperbaiki kondisi ekonomi di Berau usai pandemi Covid-19. Kemajuan ekonomi menjadi salah satu kesuksesan seorang pemimpin.

Saat ditanya warga mengenai pandangan terhadap kaum millenial. Politisi NasDem ini menegaskan, bahwa salah satu programnya yakni memajukan SDM yang unggul.

“Selama ini kalian pasti tahu baju gak MP gak Pede. Itu anak-anak muda baik pemain bola, voli dan lainnya. Saya pesankan baju,” ujarnya.

Selain itu, banyak juga bantuan kepada individu. Salah satunya yakni seorang wanita bercadar yang meraih piagam peracik kopi terbaik. Ia bersyukur, bantuan yang ia berikan bermanfaat.

“Saya akui, saya dekat dengan kawula muda. Silakan saja tanya ke mereka,” ucapnya.

Pendidikan Gratis

Sementara itu, calon wakilnya Agus Wahyudi menambahkan, program pendidikan gratis tidak lepas dari pengalaman pribadi dirinya maupun Madri Pani.

Karena menurutnya pihkanya bukan berasal dari keluarga berada. Sehingga pernah merasakan sulitnya membeli seragam sekolah.

“Saya pernah merasakan. Begitu juga pak Madri Pani. Makanya program ini kami pastikan akan berjalan,” katanya.

Pendidikan gratis diharapkan menjadi solusi terbaik untuk dunia pendidikan di Berau. Anggaran pendidikan di Berau diambil sebesar 20 persen dari APBD. 

Sementara APBD Berau mencapai Rp.6 triliun. Pemerataan sarana pendidikan juga menjadi agenda bagi paslon nomor 1 ini.

“Saya dan pak Madri sudah berkomitmen. Saya pastikan, masyarakat akan menikmati hasil mereka,” jelasnya.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada warga yang sudah hadir dan mengimbau masyarakat tetap menjaga kondusivitas.
Jangan mudah percaya hoaks dan juga tetap menjaga komunikasi. Berbeda pilihan hal wajar. Jangan sampai terpecah belah.

“Mari kita rayakan pesta demokrasi dengan damai dan indah. Tanpa menjelek-jelekkan siapapun,” pungkasnya. (Dedi)