Diduga Keracunan Makanan Perusahaan, 1 Orang Karyawan PT. SMJ Meninggal
Borneo.news BERAU - Pasca 72 orang karyawan PT Sumber Mitra Jaya (PT. SMJ) yang diduga keracunan usai makan siang. Kini masalahnya terus bergulir bagaikan bola salju, karena sudah makan korban, seorang karyawan meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Berau Lamlay Sarie S.Si, Apt, M.Sc menyatakan bahwa pihaknya telah menugaskan anggotanya turun langsung ke lokasi dan mendatangi pihak perusahaan untuk melihat langsung kondisi keadaan tempat pengelolaan makanan karyawan.
"Bahwa setiap perkembangan yang ditemui tetap di progres dan hasil temuan dilapangan akan dilaporkan kembali ke Dinas Kesehatan Provinsi, untuk di uji. Karena kejadian dugaan keracunan makanan telah memakan korban hingga 72 orang karyawan PT. SMJ," ujar Lamlay kepada pewarta di kantornya pada Senin (23/9/2024).
Selain itu Lamlay juga minta agar pihak perusahaan dapat terbuka menyampaikan data yang sebenar-benarnya atas kejadian yang menimpa karyawannya.
"Saya heran kenapa pihak perusahaan tidak kooperatif dalam menyampaikan data karyawan yang diduga keracunan makanan," ucap Lamlay kecewa seraya mengatakan sepertinya ada yang ditutup-tutupi.
"Hasil inspeksi kelapangan bahwa catering Jasa Boga yang digunakan oleh pihak PT. SMJ tidak memiliki ijin dan tidak memiliki sertifikat kelayakan," ungkapnya.
Lebih lanjut Lamlay menjelaskan bahwa persoalan ini sudah di monitor oleh Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim. Pihaknya di daerah Berau masih terus mengumpulkan data karyawan yang diduga mengalami keracunan makanan yang saat ini sudah mencapai 72 orang.
"Namun, hingga kini timnya masih mendapatkan data laporannya sekitar 32 orang karyawan yang melaporkan. Dan tim yang kami bentuk dalam mengumpulkan semua data karyawan yang diduga mengalami keracunan makanan, untuk hasil uji labnya, masih menunggu dari Provinsi," tandas Lamlay sambil mengatakan mohon sabar.
Gempar
Masalah 72 karyawan yang diduga keracunan makanan Perusahaan PT. SMJ yang bergerak dibidang pertambangan batu bara ini, sangat mengejutkan dan bikin gempar masyarakat Kabupaten Berau
Pasalnya, makan siang karyawan yang disediakan oleh pihak jasa boga tersebut, dikelola oleh perusahaan PT. SMJ itu sendiri. Berdasarkan hal itu para pewarta dapat mewawancarai beberapa karyawan PT. SMJ yang sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Abdul Rivai.
Berikut ini pengakuan salah seorang karyawannya berinisial YS mengisahkan awal mula kejadian, hingga Ia dirawat di rumah sakit.
Pada Jumat (20/9/2024) dia berangkat kerja dalam kondisi sehat-sehat saja. Tengah hari waktunya istirahat kami melakukan makan siang yang telah disiapkan oleh perusahaan. Kemudian setelah makan berlalu YS kembali bekerja, namun Ia mulai mengalami pusing, mual dan meriang.
Tapi tetap saja dipaksakan bekerja, dan selanjutnya, tubuh YS sudah mulai lemah, hingga akhirnya dirujuk ke rumah sakit untuk segera ditangani.
Saat masih di opname YS mengatakan bahwa hanya demamnya saja yang turun, sedangkan didalam perutnya masih terasa sakit. "Demam sudah turun, tapi perut saya masih panas," ujarnya.
Sedangkan pengakuan karyawan PT. SMJ lainnya, berinisial BB yang juga dirawat di Rumah Sakit Abdul Rivai menjelaskan menu makan siang pada Jumat itu, yang disediakan pihak jasa boga perusahaan kepada karyawan. Seperti nasi, ayam, ada sayur dan sambal, sama Ikan asin dan buah pisang.
Menurut BB setelah 2 jam usai makan siang dia mulai merasa pusing, mual dan meriang hingga muntah-muntah. Namun masih terus saja dipaksa bekerja. Kemudian malamnya, badanya mulai tidak enak, hingga selanjutnya dirujuk ke Rumah Sakit Tirta.
"Di Rumah Sakit Tirta, saya tidak mengalami perkembangan, hingga akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Umum Abdul Rivai Berau," jelasnya.
Ironisnya, berdasarkan pengakuannya, BB merasa kecewa, karena belum ada pihak management perusahaan yang menjenguk dirinya dan teman temannya. Dia juga mengetahui bahwa salah seorang temannya telah meninggal dunia.
Berdasarkan hal itu pewarta sempat meminta penjelasan dari pihak keluarga bahwa almarhum Nepriyanto Wodon karyawan PT. SMJ yang meninggal di kosnya. Namun saat ini jenazahnya masih berada di ruang jenazah.
Terkait hal itu pewarta juga telah meminta konfirmasi kepada pihak management PT. SMJ, saat berada dirumah sakit. Namun pihak perusahaan PT. SMJ masih bungkam.
Dia tidak mengeluarkan sepatah katapun kepada media, namum buru-buru meninggalkan tempat duka, hingga membuat pewarta kecewa dengan pihak perusahaan, seakan tidak mau terbuka dengan musibah yang dialami oleh para karyawannya tersebut. (Amris)