Budayawan Dukung Reshuffle Kabinet Jokowi, Ternyata Ini Penyebabnya
Borneo.news JAKARTA – Budayawan Kidung Tirto Suryo Kusumo mendukung langkah Presiden Joko Widodo menata ulang kabinetnya dalam rangka menghadapi dinamika politik, hukum dan keamanan menjelang Pemilu 2024.
“Perombakan atau reshuffle kabinet merupakan hak prerogatif Presiden. Itu hal biasa guna menjaga kinerja pemerintah berjalan dengan baik, apalagi menjelang Pemilu dan kondisi global yang penuh gejolak saat ini,” ujarnya, Sabtu (28/10/2023).
Menurut Kidung Tirto, reshuffle diperlukan untuk mengisi kursi menteri dan pejabat tinggi negara yang kosong karena mengundurkan diri atau alasan lainnya, termasuk untuk menjamin Pemilu berjalan aman, lancar dan adil.
“Presiden perlu terus mengonsolidasikan kabinetnya seiring dengan dinamika politik dan berbagai tantangan yang ada. Presiden harus memastikan kabinetnya berjalan baik sebab banyak menteri berasal dari partai politik. Jangan sampai program pemerintahan terhambat karena menteri-menterinya sibuk mengurusi parpol masing-masing,” sambungnya.
Spiritualis asal Gunung Lawu ini meyakini Presiden Jokowi selalu berpegang pada falsafah kearifan lokal agar kebijakannya harmonis dengan alam. Oleh karena itu, reshuffle kabinet bisa dimaknai dalam rangka menjaga keharmonisan.
Sebagai pucuk pimpinan kabinet, Presiden adalah orang yang paling bertanggung jawab terhadap kelancaran roda pemerintahan. Presiden harus cermat membaca situasi guna menghindari gonjang-ganjing dan gejolak politik.
“Presiden harus didukung kabinet yang solid dan kompak meskipun koalisi dalam Kabinet Indonesia Maju mengusung paslon Capres-Cawapres berbeda-beda. Semua parpol harus menjaga stabilitas dan kondusivitas hingga akhir masa pemerintahan,” kata Kidung Tirto.
Dia yakin Jokowi akan bijak dalam me-reshuffle kabinet, terutama dalam memilih sosok yang dinilai mampu mengemban amanah sebagai menteri, mengingat Pemilu semakin dekat dan kondisi global penuh ketidakpastian.
Informasi yang beredar, Presiden Jokowi dikabarkan akan merombak kembali jajaran kabinetnya dalam waktu dekat. Sejumlah pejabat menteri dan setingkat menteri, serta wakil menteri disebut-sebut akan diganti.
Pekan lalu, Presiden telah melantik Menteri Pertanian yang baru, Amran Sulaiman, menggantikan Syahrul Yasin Limpo yang mengundurkan kiri akibet tersandung kasus korupsi.
Pergantian Menteri Pertanian di Istana Negara pada 25 Oktober 2023 lalu merupakan reshuffle kesembilan sepanjang pemerintahan periode kedua Presiden Jokowi sejak tahun 2014.
Sebelumnya, Jokowi sudah melakukan delapan kali reshuffle kabinet. Reshuffle kabinet pertama pada Rabu 12 Agustus, resfuffle kedua pada Rabu 27 Juli 2016, dan reshuffle ketiga Rabu 17 Januari 2018.
Selanjutnya, reshuffle keempat pada Rabu 15 Agustus 2018, reshuffle kelima Rabu 23 Desember 2020, reshuffle keenam Rabu 28 April 2021, reshuffle ketujuh pada Rabu 15 Juni 2022, dan reshuffle kedelapan pada 17 Juli 2023. (Dicky)