Bantahan Dinsos Banten Dalam Penyaluran Progam Usaha Ekonomi Produktif (UEP)
Borneo.news , Lebak | Diberitakan sebelumnya di beberapa media online, bahwa penyaluran program Usaha Ekonomi Produktif (UEP) yang digelontorkan Pemerintah Provinsi Banten, melalui Dinas Sosial Provinsi Banten, kepada Keluarga Penerima Manpaat (KPM) disinyalir ada pemotongan. Jumat 29-12-2023.
Namun pemberitaan tersebut mendapat bantahan dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) sekaligus Sekretaris Dinas Sosial Provinsi Banten, Budi Darma, dalam keterangan resminya pada awak media.
Bahwa penyaluranya dilalksanakan secara estafet di 8 Kabupaten dan Kota se Provinsi Banten dan berahir Sabtu tanggal 23-12-2023.
Terkait harga yang dinilai tidak sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) itu karena disamping harga yang sudah melalui e-katalog juga ada Indek pajaknya sebesar 13,5%, kemudian ditambah keuntungan pengusaha, mobilisasi, transport,pengepokan, upah bongkar muat dll sebesar 14,5% jadi bila di akumulasikan diluar harga barang mencapai 28% Oleh sebab itu secara kasat mata bila dikalkulasikan hanya mencapai 1,6 atau 1,7 juta saja. Ucap Budi.
Budi menambahkan, penyalurkan bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) pada prinsipnya sebesar besarnya untuk membantu dan meningkatkan usaha kecil, jadi tidaklah mungkin kami mencederainya, apalagi diasumsikan sampai mengutif dan memotongnya.
Piur penyaluran bantuan ini merupakan upaya Pemerintah Provinsi Banten, dalam mendukung industri rumahan.
Dengan harapan, melalui bantuan ini mampu meningkatkan ekonomi perorangan menjadi usaha kelompok bersama.
Masyarakat yang tergabung kedalam Usaha Ekonomi Kreatif, masing masing mendapatkan seperangkat Kompor gas, Penggorengan, Termos es, Blender/ Mikser dan bahan untuk berjualan lainya seperti, Minyak goreng, Mie Instan, Kecap, Sabun Cuci/ Mandi, Terigu dan lain lain.
Penyaluran UEP ini sudah dilakukan sejak 2 atau 3 tahun yang lalu, karena proses awalnya untuk membantu pemulihan ekonomi pasca Covid 19.
Tidak lupa Budi menyampaikan permonan maapnya atas keterlambatan dalam menjawab pertanyaan rekan rekan media.
Ini semata mata karena kesibukan kami dalam mendistribusikan bantuan UEP ke seluruh Kabupaten dan Kota yang ada di Provinsi Banten. Pungkasnya.
Welly